WHAT
HAPPEN IN THE UNIVERSE ??
“Jagat
Raya Sebagai Wadah Ciptaan Tuhan”
Bumi
adalah sebuah planet, sebuah dunia kecil yang berkeliling sepanjang
lintasannya, atau orbitnya, mengitari
sebuah bintang usia pertengahan
-Matahari- selama setahun untuk satu kali putaran. Tetangga kita yang
paling dekat adalah Bulan, satu satunya satelit alam bumi dengan jarak rata
rata 384.400 km, yang berevolusi megitari Bumi dengan perioda 27,3 hari. Benda
langit yang paling penting untuk eksistensi hidup di bumi adalah Matahari,
sumber utama cahaya, panas, dan energi untuk planet kita. Sebenarnya matahari
merupakan sebuah bintang biasa saja, bola gas yang mempunyai cahaya sendiri,
dengan komposisi terutama hidrogen dan mempunyai cahaya sendiri, dengan
komposisi terutama hidrogen dan helium. Ia bersinar karena berlangsung reaksi
nuklir di dalam intinya yang membebaskan jumlah energi yang sangat besar yang
menuju permukaannya dan muncul bentuk cahaya dan radiasi lain. Bitang bintang
seperti matahari menghasilkan cahaya mereka sendiri, sementara planet-planet
dan satelit-satelitnya (bula-bulannya) bersinar karena memantulkan cahaya dari
bintang induknya. Jarak rata-rata bumi dan matahari adalah 149.600.000 km, kira
kira empat ratus kali lebih besar dari Bulan, matahari dan Bulan tampak hampir
sama besarnya di langit, kira-kira 30 menit busur. Bersama tujuh planet dan
obyek obyek yang lebih kecil laiinya (asteroid, komet, meteoroid, gas, debu)
Matahari membentuk Tata Surya.
Tata
Surya ibaratnya merupakan “halaman belakang” rumah Astronomi kita. Jarak yang
memisahkan kita dengan bintang bintang jauh sekali dibanding dengan jarak dalam
tata surya. Bintang paling dekat berjarak sekitar 270.000 kali jarak Matahari.
Astronom-astronom jama dulu membagi langit dalam pola, atau konstelasi, yang
mereka beri nama menurut tokoh-tokoh terkenal atau makhluk dalam mitologi
mereka. Astronom yunani, Ptolemy, dalam abad 2 memetakan 48 konstelasi yang
nama namanya sampai sekarang masih digunakan. Langit keseluruhan sekarang
dibagi ke dalam 88 konstelasi. Beberapa konstelasi nampak mirip sekali dengan
namanya, misalnya konstelasi Scorpio, Orion (Rasi Waluku), Centaurus, Crux
Australis (Salib Selatan).
Meskipun bintang-bintang
yang membangun konstelasi tampak relatif dekat satu sama laiinya di langit,
mereka umumnya tidak selalu memang berdekatan dalam ruang. Sebagai contoh,
bintang-bintang terang yang mebentuk sebagian dari konstelasi Orion, Betelguese
berada pada jarak kira-kira 300 tahun cahaya, Rigel jaraknya sekitar 900 tahun
cahaya, dan Mintaka (bintang paling utara dari bintang terang yang membentuk
sabuk Orion) berjarak 2.300 tahun Cahaya. Akan tetapi, memang ada beberapa
pengelompokan bintang, yang disebut gugs bintang, yang mengandung
bintang-bintang yang satu sama lain cukup dekat karena gaya gravitasi
bersamanya, menjaga bintang-bintang tersebut tetap selalu dalam kelompok,
misalnya gugus bintang Pleiades.
Matahari
adalah satu anggota saja dari kepulauan bintang yang maha luas disebut Galaksi
yang mengandung lebih dari 100 miliyar bintang yang tersebar dalam sistem
berbentuk cakram atau piringan dengan diameter kira-kira 100.000 tahun cahaya.
Terdapat konsentrasi jumlah bintang yang tinggi yang disebut gembungan (bulge) di pusatnya (diameter antara
15.000-23.000 tahun cahaya) dan piringan yang mengelilinginya mengandung
bintang serta awan gas dan debu yang menggumpal bersama dalam pola spiral.
Ilustrasi Galaksi Bima Sakti |
Penjelasan Gambar :
Struktur
Galaksi, terlihat dari pinggir edge-on. Galaksi kita terdiri dari gembungan
(bulge) pusat, dikelilingi piringan yang datar dan halo yang berpopulasi
jarang. Pita cahaya bintang yang adalah Milky Way tampak karena kita melihat
lebih banyak bintang ketika kita mengarahkan pandangan ke sepanjang bidang
piringan daripada ketika kita melihat ke arah yag lain. Pandangan dari arah
muka face-on memperlihatkan baha Galaksi mempunyai struktural spiral. Matahari
terletak kira-kira setengah dari pusat pinggiran sistem.
Matahari terletak dekat dengan bidang piringan,
kira-kira 25.000 tahun cahaya dari Pusat Galaksi. Sedangkan tebal piringan
hanya 2000 tahun cahaya. Bersama dengan Bumi dan planet-planet, matahari
berevolusi mengelilingi Pusat Galaksi dengan perioda 225 juta tahun. Jika kit
amemandang langit dalam malam yang jernih tanpa sinar Bulan kita dapat melihat
pit akabut cahaya bintang yang lema yang melintas di langit dari horizon ke
horizon. Pita ini, yang kita sebut dengan Bima Sakti (Milky Way), dibangun dari
kombinasi cahaya milyaran bintang-bintang yang terletak dekat ke bidang Galaksi
kita. Galaksi kita sering disebut sebagai Galaksi Bima Sakti (Milky Way Galaxy)
Sementara itu ruang diantara bintang-bintang tidak
sama sekali kosong. Ia mengandung campuran gas dan debu yang disebut materi
antar bintang. Debu antar bintang melemahkan cahaya bintang yang kira-kira satu
magnitudo untuk tiap kiloparsek. Begitu banyaknya debu antar bintang yang
berada antara Tata Surya dan Pusat Galaksi sehingga Pusat Galaksi tidak dapat
dilihat dengan teleskop optik karena terdapat ekstingsi total sekitar 25
magnitudo sepanjang garis penglihatan ke arah pusat. Ini berarti dari 10 milyar foton yang dipancarkan
dari inti galaksi hanya 1 foton saja yang mampu sampai pada kita. Beruntung
sekali karena panjang gelombang inframerah dan radio tidak berpengaruh oleh
debu, pengamatan yang dilakukan dalam panjang gelombang ini memungkinkan
astronom membuka kedalam optis yang terhalang itu.
Bintang-bintang dalam Galaksi dibagi ke dalam dua
kategori, atau populasi. Bintang Populasi II terdiri dari bintang-bintang yang
tua, dengan metalisitas rendah yang terbentuk pada saat saat awal sejarah
Galaksi dari awan hidrogen dan helium yang mengandung kelimpahan elemen berat
yang rendah. Bintang Populasi I merupakan bintang generasi kedua atau generasi
kemudian, yang terbentuk dari awan gas yang telah tercampur elemen berat yang
dihasilkan di dalam bintang dan disemburkan ke medium antar bintang lewat
peristiwa seperti supernova. Anggota paling terang dari Populasi II adalah
bintang raksasa dan bintang Maha Raksasa merah tua, sementara anggot apaling
terang Populasi I adalah bintang tipe O dan B. Halo dihuni oleh obyek obyej
Populasi I. Sementara gembungan mengandung kedua macam Populasi, tapi nampak
merah karena terdapat raksasa merah dalam jumlah banyak.
Galaksi besar yang paling dekat dengan Bima Sakti
adalah Konstelasi Andromeda, sehingga disebut Galaksi Andromeda, dalam katalog
yang diterbitkan oleh astronom Perancis Charles Messier tahun 1781 dikenal dengan nama M31. Galaksi
Andromeda ini seruap denga Galaksi kita dan terletak pada jarak 2,2 tahun
cahaya, merupakan obyek langit terjauh yang masi dapat dilihat oleh mata
telanjang. Galaksi-galaksi terdistribusi di Jagat Raya dalam cara berkelompok.
Beberapa, seperti Galaksi kita, merupakan anggota dari kelompok kecil, yang
mengandung beberapa buah atau beberapa puluh anggota. Yang lain berhimpun dalam
gugus (cluster) yang mengandung
ratusan, atau ribuan galaksi anggota. Gugus galaksi ini secara agak longgar
berkelompok dalam struktur yang lebih besar yang disebut maha gugus (super cluster) yang merentang selebar
100 juta tahun cahaya atau lebih dan mengandung ribuan bahkan puluhan ribu
galaksi. Grup lokal galaksi kita terletak pada pinggiran maha gugus Virgo, yang
pusatnya terletak sekitar 50 juta tahun cahaya dari kita.
Dalam gembungan inti Galaksi (nuclear bulge) bintang-bintang satu dengan lainnya berjarak jauh
lebih dekat daripada dalam posisi lokalitas Matahari kita dalam Galaksi. Sebuah
bola berdiameter 5 tahun cahaya dengan
pusat Matahari hanya mengandung 4 buah bintang (tiga komponen sistem bintang
Alpha Centauri dan Matahri sendiri0, bola dengan ukuran yang sama yang sangat
dekat dengan pusat gelembung inti Galaksi kita akan mengandung 10 juta bintang,
dan separasi rata-rata bintang kira-kira 0,02 tahun cahaya
0 komentar:
Posting Komentar