Sabtu, 30 November 2019


Konjungsi Bersama Jastro 

Jember Astronomy Bulan November yang dipenuhi mendung dan rintik hujan ini menyajikan banyak sekali fenomena astronomi yang pastinya sangat sayang jika kita lewatkan. Tepat pada tanggal 24 November 2019 yang lalu langit Indonesia ditampakkan fenomena konjungsi . Lalu, peristiwa konjungsi itu apa dan bagaimana ? simak penjelasan berikut ini.
Secara sederhana pengertian konjungsi adalah ketika bumi dan planet-planet terkumpul di suatu lokasi yang relatif berdekatan atau keadaan dimana bumi dan planet lain berada di satu garis lurus. Lah, kok bisa ? kita pasti tahu bahwa bumi, bulan, dan planet-planet yang ada di angkasa bergerak mengitari matahari yang memiliki lintasan ellips dengan kecepatan berbeda-beda, terkadang bulan terlihat saling menyusul dengan planet-planet yang lain bahkan bulan dengan gerak bergesernya bisa sampai menutupi planet.
Fenomena Konjungsi di Bulan Novemberain
Bulan November yang tinggal menghitung hari akan berakhir ini menyajikan 4 peristiwa konjungsi yaitu konjungsi Bulan – Mars, Konjungsi Venus-Jupiter ,konjungsi Bulan – Merkurius, konjungsi Bulan-Saturnus.
24 November 2019 : Konjungsi Bulan dan Mars 
(Sumber : Langit Selatan)
            Konjungsi Bulan – Mars ini terjadi pada tanggal 24 November yang dapat diamati di seluruh Indonesia. Bagi kalian yang ingin mengamati momen Konjungsi Bulan – Mars ini sangat disarankan dan bahkan diharuskan bangun lebih pagi karena peristiwa konjungsi Bulan – Mars ini terjadi mulai pukul 03.30  waktu setempat. Hal terpenting yang harus kita lakukan saat mengamati peristiwa ini adalah memastikan cuacanya mendukung (cerah) dan tempat pengamatan yang kita pilih adalah tempat yang minim cahaya. Hal kedua yang harus kita persiapkan adalah arah kita saat melakukan pengamatan , Bulan dan Mars keduanya akan terlihat di langit timur. Bulan sabit dan Mars akan terlihat ±5 derajat di arah timur . Kita akan melihat bintang kemerahan yang bersinar terang , namun tidak berkelip. Bintang merah itu adalah Planet Mars, kita dapat mengamatinya lebih jelas dengan menggunakan teleskop.  
24 November 2019 , Konjungsi Venus – Jupiter :  you have a few minutes this evening after sunset, look to the sky.

(Sumber : astroborneo)
 
            Bulan November 2019 waktunya dua planet yang bersinar terang terlihat mendekat dan bersama di waktu senja. Dua planet tersebut adalah planet Venus dan planet Jupiter.  Peristiwa konjungsi Venus – Jupiter ini dapat dinikmati diseluruh wilayah Indonesia. Ingat !!cuaca saat kita melakukan pengamatan haruslah mendukung agar pandangan kita sebagai pengamat dan untuk mendukung pengamatan kita dapat menggunakan media teleskop. Bagi kalian yang tidak bisa mengamati peristiwa konjungsi Venus – Jupiter pada tanggal 24 November 2019 kalian masih bisa menikmati dan mengabadikan momen yang serupa pada tanggal 11 Februari 2021, 30 April 2022, 2 Maret 2023, 23 Mei 2024, dan 12 Agustus 2025.


 Konjungsi Venus - Jupiter Bersama Jember Astronomy


            Jember Astronomy merupakan klub astronom amatir yang ada di kota Jember. Pada tanggal 24 November 2019, Jember Astronomy melakukan  pengamatan konjungsi Venus – Jupiter di Sawah Polije yang bertempat di Jl. Pangandaran, Antirogo, Sumbersari, Jember. Pengamatan dilakukan pada pukul 18..10 – 19.00 WIB. Prakiraan cuaca pada saat itu berawan dengan suhu 21ºC serta kecepatan angin 6 km/jam. Pada pukul 18.00 tim Jember Astronomy mulai melakukan persiapan dengan mendirikan Teleskop yang digunakan sebagai media pengamatan dan tepat pada pukul 18.10 Venus – Jupiter telah teramati dalam satu frame .Sayangnya, setelah 15 menit mengamati konjungsi Venus – Jupiter tersebut, awan datang dan menutupi pandangan pengamat sampai batas horizon, meskipun sesekali Venus masih bisa terlihat oleh mata pengamat. Saturnus yang tidak tertutupi awan menjadi objek pengamatan setelah hilangnya objek amatan awal. Awan mulai menutupi saturnus setelah ± 10 menit pengamatan, tetapi kabar baiknya Venus mulai terlihat kembali dibalik awan tebal. Pukul 19.00 Jember Astronomy mengakhiri pengamatannya.

JemberAstronomyClub- 30 November 2019 | Penulis: Lidya Zaela Wijaya  | Divisi Infokom



Senin, 18 November 2019

Astronomy Day In School - IAU 100th JEMBER

ASTRONOMY DAY
In SCHOOLS 2019, JEMBER Indonesia.


JEMBER, Sabtu (16/11/19), Jember Astronomy Club datang ke SMAN 3 Jember untuk merayakan event internasional yaitu Astronomy Day In Schools yang digagas oleh IAU (International Astronomical Union). Astronomy Day In Schools sendiri secara global dilaksanakan pada tanggal 10-17 November 2019.
Poster Resmi Astronomy Day in Schools 2019
(Kak Vidia JASTRO memaparkan materi IAU di SMAN 3 Jember)
              Berlokasi di 2 sekolah yakni SMAN 3 Jember (16/11/19) dan SMA NURIS Jember (17/11/19), Jember Astronomy Club (JASTRO) membawakan 3 materi dengan 2 sesi yaitu di sesi pertama dengan materi tentang Gerhana Matahari Cincin yang akan terjadi pada 26 Agustus 2019 dan tentang Organisasi IAU beserta pencapaian selama 100 tahun terakhir, dilanjut dengan sesi kedua yaitu tentang Teleskop mulai dari penggunaan hingga astrofotogtafi. 

(Kak Venus JASTRO memaparkn materi GMC di SMAN 3 Jember)
            Beberapa anggota Jember Astronomy Club juga memeriahkan event ini. "Event ini sangat baik dilaksanakan khususnya ya di sekolah sekolah, kita tahu bahwa astronomy ilmu yang bisa diterima oleh setiap kalangan berarti pelajarpun bisa dan seharusnya event serupa bisa didukun oleh sekolah maupun pemerintah setempat" tutur Vidia selaku Wakil Ketua JASTRO.


(Foto bersama peserta, klub astronomi sekolah, JASTRO di SMA 3 Jember)

              Di event ini JASTRO juga berkolaborasi dengan 2 klub astronomi sekolah yaiut GASBRO Astronomy Club (SMAN 3 Jember) dan SMA NURIS Astronomy Club (SMA NURIS Jember). Peserta diakui sangat antusias dengan adanya pelaksanaan Astronomy Day In School ini dikarenakan materi yang berbobot dan menurut pengakuan mereka ilmu batu tentang Organisasi IAU beserta pencapaiannya dan Astrofotografi teleskop merupakan yang paling menarik dari semua materi yang diutarakan.  
(Kak Venus menjelaskan materi GMC di SMA NURIS Jember)

                  Venus, Ketua  JASTRO disela-sela Astronomy Day in School SMA NURIS jember menuturkan, "Ini event sebagai edukasi pelajar, artinya smua pelajar dapat menerima astronomi dan itu berarti pelajar sekolah dasar sekalipun juga bisa menerima pembelajaran edukasi seperti ini dan itupun berarti JASTRO atau organisasi astronomi daerah lain juga harus mampu merambah dan menyebarluaskan ilmu astronomi ke sekolah sekolah lebih banyak lagi".

(Pelajar SMA NURIS Jember fokus menerima Ilmu ADS JASTRO)
               Diharapkan Astronomy Day In Schoosl di masa-masa mendatang menurut Jember Astronomy Club (JASTRO) dapat merambah lebih banyak  sekolah-sekolah dengan personel yang ada sehingga astronomy bukan hanya diminati oleh pegiat dan pecinta astronomi semata melainkan juga disukai oleh banyak pelajar-pelajar dan dikemudian hari diharapkan terdapat ilmuwan fisikawan astronom muda Indonesia yang lahir karenanya. Oleh karena manfaat tersebut diharapkan pula pemerintah daerah mendukung adanya support kepada event-event serupa mendatang.

Pewarta/Penulis :
Vidia JASTRO (Bellatrix)

Donwload Materi Astronomy Day In School Jember 2019 :
Klik Disini

Minggu, 17 November 2019

Leonid Meteor Shower

Leonid Meteor Shower

Leonid Meteor ShowerCoba bayangkan , apa jadinya jika hujan meteor terjadi di bumi
ini. Apa yang ada dibenakmu ? bintang jatuh ? . INGAT!!! Hujan meteor bukanlah peristiwa
bintang jatuh. Bintang,meteor,meteorid adalah hal yang berbeda. Bintang merupakan bola
plasma raksasa yang sebagain besar terdiri dari hidrogen dan helium. Bagaimana dengan meteor
dan meteorid ? apa perbedaan antara keduanya? meteor merupakan batu luar angkasa yang
masuk ke dalam atmosfer bumi sehingga menimbulkan gesekan antara permukaan batu luar
angkasa dengan udara dalam kecepatan tinggi, sedangkan pengertian meteorid itu sendiri
menurut International Astronomical Union (Persatuan Astronomi Internasional) adalah “sebuah
benda padat yang berada/bergerak dalam ruang antarplanet, dengan ukuran lebih kecil daripada
asteroid dan lebih besar daripada sebuah atom atau molekul “.

Lalu, Hujan Meteor Itu Apa ?


                               (sumber : Referendum)
      Hujan meteor adalah fenomena astronomi yang terjadi karena adanya serpihan benda luar
angkasa yaitu meteorid yang memasuki atmosfer Bumi dengan kecepatan tinggi. Meteor yang
jatuh ke bumi berukuran sangat kecil hingga menyerupai debu karena meteor yang jatuh ke bumi
adalah sisa-sisa dari gesekan meteor dengan atmosfer. Hujan meteor beragam macamnya salah
satunya adalah hujan meteor leonid.

Hujan Meteor Leonid 

      Sesuai dengan namanya hujan meteor leonid merupakan hujan meteor yang berasal dari
konstelasi Leo. Puing-puing hujan meteor leonid berasal dari Komet Tempel-Tuttle. Pada 12
November 1799, Hujan meteor leonid pertama kali dilihat oleh seorang astronom asal Amerika
Serikat, Andres Ellicott Douglass melihat hujan meteor Leonids dari kapal Florida Keys. Pada
tahun 1866 hujan meteor leonid pernah menghiasi langit malam dengan beberapa ratus meteor
leonidsmya dalam tiap menit. Namun demikian, hujan meteor leonid sempat mereda selama 100
tahun antara tahun 1866-1966. 17-18 November merupakan puncak hujan meteor leonids pada
tahun 2019. Hujan meteor leonid pada tahun 2019 ini bisa mulai diamati sekitar pukul 00.30
WIB. Sayangnya, fase bulan cembung tua yang terbit pukul 23.30 berpotensi mengganggu
pengamatan kita.



Bagaimana Cara Mengamati Hujan Meteor Leonid ?


      Hujan meteor leonids ini dapat kita amati tanpa menggunakan alat bantu apapun.
Eiitss.....dengan cacatan tempat yang kita gunakan untuk pengamatan adalah tempat yang bebas
dari polusi cahaya dan tentunya dengan cuaca yang cerah (tidak terdapat mendung yang
menutupi pandangan pengamat dan terlihat ribuan bintang di langit). Jika kita ingin melihat
hujan meteor Leonids, hal pertama yang harus kita lakukan adalah mengetahui kapan rasi
bintang tersebut terbit di ufuk timur. Bagi kamu yang gemar Astrofotografi hal yang tidak boleh
dilupakan saat hujan meteor leonid nanti adalah mengabadikan momen yang indah tersebut.






JemberAstronomyClub- 18 November 2019 | Penulis: Lidya Zaela Wijaya  | Divisi Infokom


download file melewati link berikut ini :
https://drive.google.com/file/d/1YbmmR5QHw2G7fI1MsVGm1Yng7iAgaX-e/view?usp=sharing