Annular Solar Eclipse : Gerhana Matahari
Cincin di Langit Dunia
Sumber: universetoday.com
Jember
Astronomy club – Tahun 2019 sudah
hampir berakhir dan di penghujung tahun ini langit dunia akan ditampakkan
fenomena astronomi niih!! Yups, fenomena gerhana matahari cincin.
Penasaran, kan? Ingin tahu lebih lanjut mengenai peristiwa GMC di akhir tahun
ini? Simak penjelasan berikut ini.
GERHANA MATAHARI
Gerhana
matahari merupakan salah satu fenomena astronomi dimana peristiwa ini ditandai
dengan terhalangnya cahaya Matahari oleh Bulan sehingga tidak semua cahayanya
sampai ke Bumi. Peristiwa gerhana matahari merupakan salah satu akibat dari dinamisnya
pergerakan Matahari, Bumi, dan Bulan yang terjadi pada saat fase bulan baru. Gerhana matahari terbagi menjadi
beberapa bagian yaitu: gerhana matahari total, gerhana matahari sebagian,
gerhana matahari hibrida, dan yang terakhir adalah gerhana matahari cincin.
Gerhana Matahari Cincin
Gambar 1. Animasi gerhana matahari cincin
Dalam peristiwa gerhana matahari
dikenal istilah gerhana matahari cincin. Gerhana matahari cincin merupakan
salah satu jenis gerhana matahari berupa gerhana yang terjadi apabila piringan
bulan yang hanya bisa menutupi sebagian piringan saja ketika mencapai puncak
gerhananya. Hal ini terjadi karena
bundaran bulan yang lebih kecil akibat dari variasi jarak bumi, sebab bundaran
bulan yang lebih kecil tersebut bulan hanya menutupi tepat di pusat atau di
tengah dan membentuk cincin di sisinya.
Gambar 2. Ilustrasi gerhana matahari cincin
Bayangan bulan terbagi menjadi dua bagian yaitu umbra dan penumbra. Umbra
merupakan bagian bayangan bulan yang gelap dan berbentuk kerucut yang puncaknya menuju
ke bumi sedangkan penumbra merupakan bagian
bayangan bulan yang agak terang dan bentuknya akan semakin lebar seiring
dengan posisinya yang semakin jauh dari bulan. Dilansir dari Badan Meteorologi
Klimatologi dan Geofisika (BMKG) terdapat dua macam bayangan Bulan yang terbentuk saat Gerhana Matahari Cincin (GMC),
yaitu antumbra dan penumbra. Di wilayah yang terlewati antumbra, gerhana yang
teramati berupa Gerhana Matahari Cincin. Sementara di wilayah yang terkena
penumbra, Gerhana Matahari Sebagianlah yang akan teramati.
WAKTU DAN TEMPAT PENGAMATAN GERHANA MATAHARI CINCIN TERBAIK PADA TANGGAL 26 DESEMBER 2019
Gambar 3. Peta magnitudo gerhana matahari cincin
Sumber: zonautara.com
Gerhana
matahari cincin pada akhir tahun 2019 ini hanya dapat dinikmati di daerah yang
masuk jalur cincin. Jalur cincin
gerhana matahari hanya melintasi sebagian wilayah Sumatera dan Kalimantan,
selain daerah tersebut kita masih dapat menikmati gerhana matahari sebagian. Menurut perkiraan dari LAPAN tempat
yang paling strategis untuk melakukan pengamatan gerhana matahari cincin adalah di di kampung Bunsur, Kabupaten Siak, Provinsi Riau. Adapun
waktu-waktu terbaik yang dapat kita gunakan untuk melakukan pengamatan gerhana
matahari cincin dan gerhana matahari sebagian.
Gambar 4. Ilustrasi proses gerhana matahari cincin di
daerah yang terkena fase cincin
Sumber: Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG)
Kontak
pertama merupakan proses piringan bulan yang mulai menutupi piringan matahari,
piringan bulan digambarkan dengan lingkaran abu-abu dan piringan matahari
digambarkan dengan piringan kuning. Kontak kedua merupakan Durasi Cincin atau
Fase Cincin begitupun pada kontak ketiga. Durasi kontak kedua dan ketiga
bergantung pada tiap-tiap wilayah tempat kita melakukan pengamatan. Sedangkan
kontak keempat merupakan fase terakhir bulan menutupi piringan Matahari yang
ditandai dengan semakin mengecilnya darah piringan matahari yang tergerhanai.
Lokasi
|
GMS dimulai
|
GMC dimulai
|
Maksimum
|
GMC berakhir
|
GMS berakhir
|
Sibolga
|
10:13
WIB
|
12:02
WIB
|
12:04
WIB
|
12:06
WIB
|
14:02
WIB
|
Padang
Sidempuan
|
10:14
WIB
|
12:04
WIB
|
12:06
WIB
|
12:08
WIB
|
14:04
WIB
|
Siak
|
10:21
WIB
|
12:14
WIB
|
12:16
WIB
|
12:17
WIB
|
14:12
WIB
|
Batam
|
10:27
WIB
|
12:22
WIB
|
12:24
WIB
|
12:26
WIB
|
14:18
WIB
|
Tanjung
Pinang
|
10:29
WIB
|
12:24
WIB
|
12:26
WIB
|
12:27
WIB
|
14:20
WIB
|
Singkawang
|
10:43
WIB
|
12:41
WIB
|
12:42
WIB
|
12:44
WIB
|
14:31
WIB
|
Tanjung
Selor
|
12:14
WITA
|
14:09
WITA
|
14:10
WITA
|
14:11
WITA
|
15:47
WITA
|
Tabel 1. Waktu pengamatan dan
daerah di jalur cincin
Sumber: Kafe Astronomi
Gambar 5. Ilustrasi proses gerhana matahari cincin di
daerah yang terkena tidak terkena fase cincin
Sumber: Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG)
Daerah-
daerah yang tidak terlewati fase cincin akan mengamati gerhana matahari
sebagian seperti yang tergambar di gambar 5 dalam ilustrasi tersebut terlihat
perbedaan yaitu pada fase kedua dan ketiga atau pada fase gerhana piringan
bulan hanya dapat menutupi sebagian piringan matahari dan tidak menutupi tepat di pusat piringan matahari sehingga tidak membentuk cincin disisinya. Dilansir dari Badan
Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) di daerah sebelah Utara jalur
cincin, Matahari yang tergerhanai saat puncak gerhana adalah pada bagian sebelah
bawah dari arah pandang pengamat. Sementara di daerah sebelah Selatan jalur
cincin, Matahari yang tergerhanai saat puncak gerhana adalah bagian sebelah
atasnya.
Lokasi
|
GMS dimulai
|
Maksimum
|
GMS berakhir
|
Medan
|
10:11
WIB
|
12:03
WIB
|
14:01
WIB
|
Jakarta
|
10:42
WIB
|
12:36
WIB
|
14:23
WIB
|
Bandung
|
10:46
WIB
|
12:38
WIB
|
14:24
WIB
|
Surabaya
|
11:03
WIB
|
12:55
WIB
|
14:33
WIB
|
Pontianak
|
10:45
WIB
|
12:44
WIB
|
14:32
WIB
|
Samarinda
|
12:14
WITA
|
14:09
WITA
|
15:46
WITA
|
Denpasar
|
12:13
WITA
|
14:02
WITA
|
15:36
WITA
|
Kupang
|
12:46
WITA
|
14:21
WITA
|
15:42
WITA
|
Makassar
|
12:25
WITA
|
14:14
WITA
|
15:45
WITA
|
Manado
|
12:42
WITA
|
14:28
WITA
|
15:56
WITA
|
Ambon
|
13:55
WIT
|
15:33
WIT
|
16:54
WIT
|
Jayapura
|
13:32
WIT
|
15:51
WIT
|
16:58
WIT
|
Tabel 2. Waktu pengamatan di beberapa kota di
Indonesia
Sumber: Kafe Astronomi
Teknik pengamatan gerhana matahari cincin
Sumber: Tempo.co
Hindari kontak mata secara langsung dan penggunaan filter yang tidak aman!!. Pancaran
energi Matahari sangatlah kuat dan dapat merusak mata jika kita amati secara langsung
(tanpa filter). Dalam pengamatan gerhana matahari cincin ini ada beberapa alat
yang direkomendasikan oleh LAPAN yang dapat
kita gunakan saat melakukan pengamatan gerhana matahari cincin dengan aman.
1.
Kamera Pinhole
Kamera pinhole biasa disebut dengan
kamera lubang jarum, kamera ini dapat dibuat dengan bahan- bahan yang sederhana
yaitu hanya membutuhkan dua buah lembar kertas atau karton, kertas aluminium,
selotip, gunting/cutter, dan jarum. Kamera pinhole atau kamera lubang jarum ini
merupakan alat yang paling aman jika kita gunakan sebagai media pengamatan
gerhana matahari. Kinerja dari alat ini yaitu dengan melewatkan cahaya matahari
pada celah sempit dan kemudian di proyeksikan pada sebuah bidang datar
ruangan gelap.
2.
Kacamata Matahari
Kacamata matahari merupakan kacamata
yang sudah dilengkapi dengan lensa khusus yang dapat menghalangi sebagian
cahaya sinar matahari. Penggunaan kacamata matahari ini tidak diperbolehkan
terlalu lama dan terus menerus menghadap matahari secara langsung. Setidaknya
penggunaan kacamata matahari ini hanya berkisar 2 menit kemudian biarkan mata
beristirahat sebentar. Gunakan kacamata matahari tepat sebelum menghadap matahari secara langsung.
3.
Teleskop/Binokuler
Teleskop / binokuler adalah alat
yang dapat kita manfaatkan untuk melakukan pengamatan gerhana matahari dengan
syarat teleskop/binokuler tersebut telah dilengkapi filter matahari. Penggunaan
teleskop / binokuler ini sebaiknya dilakukan oleh orang-orang khusu yang telah
ahli karena penggunaan teleskop ini cenderung kurang aman jika dilakukan oleh
orang yang kurang tau mengenai cara pengamatan gerhana matahari secara aman
dengan media teleskop/binokuler. Filter dalam pengamatan ini juga terbilang
filter khusus yang terpasang di
depan cermin atau lensa objektif untuk mengurangi radiasi dari cahaya matahari. Gunakan
tripod untuk hasil yang lebih maksimal.
4.
Kamera DSLR
Yups !! bagi kalian yang memiliki kamera
DSLR, kalian dapat memanfaatkannya untuk media pengamatan gerhana matahari.
Apakah ada ketentuan khusus? Tentu ada, kamera DSLR yang digunakan dalam
pengamatan gerhana matahari ini sebaiknya telah dilengkapi filter khusus Matahari untuk mengurangi intensitas
cahaya yang diterima kamera. Hindari kontak lensa
kamera secara langsung ke Matahari!! Hal tersebut dapat merusak sensor kamera ,sayang
banget ya kan kalau sampai rusak sensor kameranya. Selain itu, gunakan lensa telefoto dengan panjang fokus
500-2.000 mm untuk mendapatkan citra matahari yang berukuran besar dan gunakan
ISO 100, F/8,0 dan shutter speed 1/1.000 namun hal ini dapat bersifat opsional
tergantung lokasi dan keadaan saat melakukan pengamatan. JANGAN
LUPA !! gunakan
tripod untuk hasil yang lebih maksimal. Selamat
melakukan pengamatan.
JemberAstronomyClub- 22 Desember 2019 | Penulis: Lidya Zaela Wijaya | Divisi Infokom