Selasa, 31 Desember 2019

ASTRONOMY SMART COMPETITION II 2020 - PENGUMUMAN


Welcome to official post of 
ASTRONOMY SMART COMPETITION II 2020
Jember Astronomy Club


Sekilas Tentang ASC !

             ASC (Astronomy Smart Competition) adalah event tahunan Komunitas Astronomi Amatir Kota Jember (JASTRO) untuk menggali kemampuan para astronom amatir dan mencari bibit unggul pelajar dan pegiat astonomi melalui suatu kompetisi yang kredibel setara dengan tingkat olimpiade nasional bidang astronomi.
             ASC II 2020 ini dilaksanakan berbasis Online secara nasional dengan pusat basis server di Kabupaten Jember. ASC dapat diikuti oleh seluruh pelajar dari SMP/Mts setingkat hingga SMA/MA setingkat serta pegiat astronomi / masyarakat umum.

Klik link dibawah ini untuk Mendaftar ! (PENDAFTARAN DITUTUP)







Klik link dibawah ini untuk mendownload Panduan dan Tata Tertib ASC II 2020 !






Klik link dibawah ini untuk Memulai - SUBMIT ASC setiap KATEGORI !

INFO ASC (Updated 7/2/20):

  1. Tahun ini yang semula dilaksanakan Open teritegrasi dengan Web Resmi Jember Astronomy Club, terdapat sedikit perubahan yakni dilaksanakan secara CLOSE DOOR dan panitia telah membaginya menjadi beberapa Server untuk mencegah trouble koneksi, akses, dll.
  2. Peserta SAH akan dimasukan kedalam grup Whatsapp ASC di berbagai kategori dan server serta akses Lomba akan diberikan oleh Pemandu di masing-masing Grup.
  3. Peserta SAH dapat juga mengaksesnya melalui Email peserta yang dikirim oleh pihak panitia berupa link akses untuk login/submit.
  4. Login/ Submit hanya diijinkan 1 (satu) kali menggunakan "NAMA" yang telah terdaftar dan jika didapatkan peserta yang melakukan Login/Submit melebihi batas yang diijinkan maka peserta akan di DISKUALIFIKASI.
  5. Segala bentuk aduan ASC II 2020 dapat melalui narahubung Whatsapp 0812-3038-7538 (Bellatrix), 0856-5500-6016 (Antlia Carinae) atau melalui Email astronomysmartcompetition@gmail.com 

PENGUMUMAN PEMENANG ASC II 2020 :

*) Peserta pemenang (Juara I, II dan III) harap mengkonfirmasi Pihak Panitia melalui narahubung Whatsapp 0812-3038-7538 (Bellatrix) atau 0856-5500-6016 (Antlia Carinae).
*)  E-Sertifikat peserta dan E-Report ASC akan dikirim oleh Panitia melalui Email masing-masing peserta terdaftar SAH ASC II 2020 secepatnya.


Pemenang Kategori ASC For Student
( Klik dan Unduh dibawah ini )



Pemenang Kategori ASC For High Flyers
( Klik dan Unduh dibawah ini )



Pemenang Kategori ASC For Amateur
( Klik dan Unduh dibawah ini )


Pengumuman Publik Gugatan dan Aduan


By :
Admin of ASC II 2020

Minggu, 22 Desember 2019

Annular Solar Eclipse : Gerhana Matahari Cincin di Langit Dunia

                                          Sumber: universetoday.com

Jember Astronomy club – Tahun 2019 sudah hampir berakhir dan di penghujung tahun ini langit dunia akan ditampakkan fenomena astronomi niih!! Yups, fenomena gerhana matahari cincin. Penasaran, kan? Ingin tahu lebih lanjut mengenai peristiwa GMC di akhir tahun ini? Simak penjelasan berikut ini.
GERHANA MATAHARI
            Gerhana matahari merupakan salah satu fenomena astronomi dimana peristiwa ini ditandai dengan terhalangnya cahaya Matahari oleh Bulan sehingga tidak semua cahayanya sampai ke Bumi. Peristiwa gerhana matahari merupakan salah satu akibat dari dinamisnya pergerakan Matahari, Bumi, dan Bulan yang terjadi pada saat fase bulan baru. Gerhana matahari terbagi menjadi beberapa bagian yaitu: gerhana matahari total, gerhana matahari sebagian, gerhana matahari hibrida, dan yang terakhir adalah gerhana matahari cincin.
Gerhana Matahari Cincin



                                          Gambar 1. Animasi gerhana matahari cincin 
                                             Sumber: https://deebacalah.blogspot.com/

         Dalam peristiwa gerhana matahari dikenal istilah gerhana matahari cincin. Gerhana matahari cincin merupakan salah satu jenis gerhana matahari berupa gerhana yang terjadi apabila piringan bulan yang hanya bisa menutupi sebagian piringan saja ketika mencapai puncak gerhananya.  Hal ini terjadi karena bundaran bulan yang lebih kecil akibat dari variasi jarak bumi, sebab bundaran bulan yang lebih kecil tersebut bulan hanya menutupi tepat di pusat atau di tengah dan membentuk cincin di sisinya. 

                                          Gambar 2. Ilustrasi gerhana matahari cincin
                                             Sumber: https://www.goodnewsfromindonesia.id/
           Bayangan bulan terbagi menjadi dua bagian yaitu umbra dan penumbra. Umbra merupakan bagian bayangan bulan yang gelap dan berbentuk kerucut yang puncaknya menuju ke bumi sedangkan penumbra merupakan bagian  bayangan bulan yang agak terang dan bentuknya akan semakin lebar seiring dengan posisinya yang semakin jauh dari bulan. Dilansir dari  Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) terdapat dua macam bayangan Bulan yang terbentuk saat Gerhana Matahari Cincin (GMC), yaitu antumbra dan penumbra. Di wilayah yang terlewati antumbra, gerhana yang teramati berupa Gerhana Matahari Cincin. Sementara di wilayah yang terkena penumbra, Gerhana Matahari Sebagianlah yang akan teramati.

WAKTU DAN TEMPAT PENGAMATAN GERHANA MATAHARI CINCIN TERBAIK PADA TANGGAL 26 DESEMBER 2019

                                                Gambar 3. Peta magnitudo gerhana matahari cincin
                                                                     Sumber: zonautara.com

            Gerhana matahari cincin pada akhir tahun 2019 ini hanya dapat dinikmati di daerah yang masuk jalur cincin. Jalur cincin gerhana matahari hanya melintasi sebagian wilayah Sumatera dan Kalimantan, selain daerah tersebut kita masih dapat menikmati gerhana matahari sebagian. Menurut perkiraan dari LAPAN tempat yang paling strategis untuk melakukan pengamatan gerhana matahari cincin adalah di di kampung Bunsur, Kabupaten Siak, Provinsi Riau. Adapun waktu-waktu terbaik yang dapat kita gunakan untuk melakukan pengamatan gerhana matahari cincin dan gerhana matahari sebagian.

                                 Gambar 4. Ilustrasi proses gerhana matahari cincin di daerah yang terkena fase cincin
                                                 Sumber: Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG)

         Kontak pertama merupakan proses piringan bulan yang mulai menutupi piringan matahari, piringan bulan digambarkan dengan lingkaran abu-abu dan piringan matahari digambarkan dengan piringan kuning. Kontak kedua merupakan Durasi Cincin atau Fase Cincin begitupun pada kontak ketiga. Durasi kontak kedua dan ketiga bergantung pada tiap-tiap wilayah tempat kita melakukan pengamatan. Sedangkan kontak keempat merupakan fase terakhir bulan menutupi piringan Matahari yang ditandai dengan semakin mengecilnya darah piringan matahari yang tergerhanai.

Lokasi
GMS dimulai
GMC dimulai
Maksimum
GMC berakhir
GMS berakhir
Sibolga
10:13 WIB
12:02 WIB
12:04 WIB
12:06 WIB
14:02 WIB
Padang Sidempuan
10:14 WIB
12:04 WIB
12:06 WIB
12:08 WIB
14:04 WIB
Siak
10:21 WIB
12:14 WIB
12:16 WIB
12:17 WIB
14:12 WIB
Batam
10:27 WIB
12:22 WIB
12:24 WIB
12:26 WIB
14:18 WIB
Tanjung Pinang
10:29 WIB
12:24 WIB
12:26 WIB
12:27 WIB
14:20 WIB
Singkawang
10:43 WIB
12:41 WIB
12:42 WIB
12:44 WIB
14:31 WIB
Tanjung Selor
12:14 WITA
14:09 WITA
14:10 WITA
14:11 WITA
15:47 WITA
       Tabel 1. Waktu pengamatan dan  daerah di jalur cincin
           Sumber: Kafe Astronomi


            Gambar 5. Ilustrasi proses gerhana matahari cincin di daerah yang terkena tidak terkena fase cincin
                Sumber: Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG)

Daerah- daerah yang tidak terlewati fase cincin akan mengamati gerhana matahari sebagian seperti yang tergambar di gambar 5 dalam ilustrasi tersebut terlihat perbedaan yaitu pada fase kedua dan ketiga atau pada fase gerhana piringan bulan hanya dapat menutupi sebagian piringan matahari dan tidak menutupi tepat di pusat piringan matahari sehingga tidak membentuk cincin disisinya. Dilansir dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) di daerah sebelah Utara jalur cincin, Matahari yang tergerhanai saat puncak gerhana adalah pada bagian sebelah bawah dari arah pandang pengamat. Sementara di daerah sebelah Selatan jalur cincin, Matahari yang tergerhanai saat puncak gerhana adalah bagian sebelah atasnya.

Lokasi
GMS dimulai
Maksimum
GMS berakhir
Medan
10:11 WIB
12:03 WIB
14:01 WIB
Jakarta
10:42 WIB
12:36 WIB
14:23 WIB
Bandung
10:46 WIB
12:38 WIB
14:24 WIB
Surabaya
11:03 WIB
12:55 WIB
14:33 WIB
Pontianak
10:45 WIB
12:44 WIB
14:32 WIB
Samarinda
12:14 WITA
14:09 WITA
15:46 WITA
Denpasar
12:13 WITA
14:02 WITA
15:36 WITA
Kupang
12:46 WITA
14:21 WITA
15:42 WITA
Makassar
12:25 WITA
14:14 WITA
15:45 WITA
Manado
12:42 WITA
14:28 WITA
15:56 WITA
Ambon
13:55 WIT
15:33 WIT
16:54 WIT
Jayapura
13:32 WIT
15:51 WIT
16:58 WIT
     
       Tabel 2.  Waktu pengamatan di beberapa kota di Indonesia
           Sumber: Kafe Astronomi


Teknik pengamatan gerhana matahari cincin

                                  Sumber: Tempo.co

          Hindari kontak mata secara langsung dan penggunaan filter yang tidak aman!!. Pancaran energi Matahari sangatlah kuat dan dapat merusak mata jika kita amati secara langsung (tanpa filter). Dalam pengamatan gerhana matahari cincin ini ada beberapa alat yang direkomendasikan oleh LAPAN yang dapat kita gunakan saat melakukan pengamatan gerhana matahari cincin dengan aman. 

1.    Kamera Pinhole
Kamera pinhole biasa disebut dengan kamera lubang jarum, kamera ini dapat dibuat dengan bahan- bahan yang sederhana yaitu hanya membutuhkan dua buah lembar kertas atau karton, kertas aluminium, selotip, gunting/cutter, dan jarum. Kamera pinhole atau kamera lubang jarum ini merupakan alat yang paling aman jika kita gunakan sebagai media pengamatan gerhana matahari. Kinerja dari alat ini yaitu dengan melewatkan cahaya matahari pada celah sempit dan kemudian di proyeksikan pada sebuah bidang datar ruangan gelap.

2.    Kacamata Matahari
Kacamata matahari merupakan kacamata yang sudah dilengkapi dengan lensa khusus yang dapat menghalangi sebagian cahaya sinar matahari. Penggunaan kacamata matahari ini tidak diperbolehkan terlalu lama dan terus menerus menghadap matahari secara langsung. Setidaknya penggunaan kacamata matahari ini hanya berkisar 2 menit kemudian biarkan mata beristirahat sebentar. Gunakan kacamata matahari tepat sebelum menghadap matahari secara langsung.

3.    Teleskop/Binokuler
Teleskop / binokuler adalah alat yang dapat kita manfaatkan untuk melakukan pengamatan gerhana matahari dengan syarat teleskop/binokuler tersebut telah dilengkapi filter matahari. Penggunaan teleskop / binokuler ini sebaiknya dilakukan oleh orang-orang khusu yang telah ahli karena penggunaan teleskop ini cenderung kurang aman jika dilakukan oleh orang yang kurang tau mengenai cara pengamatan gerhana matahari secara aman dengan media teleskop/binokuler. Filter dalam pengamatan ini juga terbilang filter khusus yang terpasang di depan cermin atau lensa objektif untuk mengurangi radiasi dari cahaya matahari. Gunakan tripod untuk hasil yang lebih maksimal.

4.        Kamera DSLR
Yups !! bagi kalian yang memiliki kamera DSLR, kalian dapat memanfaatkannya untuk media pengamatan gerhana matahari. Apakah ada ketentuan khusus? Tentu ada, kamera DSLR yang digunakan dalam pengamatan gerhana matahari ini sebaiknya telah dilengkapi filter khusus Matahari untuk mengurangi intensitas cahaya yang diterima kamera. Hindari kontak lensa kamera secara langsung ke Matahari!! Hal tersebut dapat merusak sensor kamera ,sayang banget ya kan kalau sampai rusak sensor kameranya. Selain itu, gunakan lensa telefoto dengan panjang fokus 500-2.000 mm untuk mendapatkan citra matahari yang berukuran besar dan gunakan ISO 100, F/8,0 dan shutter speed 1/1.000 namun hal ini dapat bersifat opsional tergantung lokasi dan keadaan saat melakukan pengamatan. JANGAN LUPA !! gunakan tripod untuk hasil yang lebih maksimal. Selamat melakukan pengamatan.

JemberAstronomyClub- 22 Desember 2019 | Penulis: Lidya Zaela Wijaya  | Divisi Infokom


Rabu, 18 Desember 2019

Bondowoso Pandang Rembulan dan Star Party Geminids


Pasti sudah pada bertanya tanya ya, Kapan nih JASTRO ngadain even lagi dan ngisi blog lagi??💭💭


Tenang guyss... JASTRO kini kembali menyemarakkan warna dalam hidup kalian..🎉🎉


Pada Tanggal 14 Desember 2019 lalu, JASTRO mengadakan acara rutin yaitu pengamatan Bulan atau biasa dikenal dengan Jember Pandang Rembulan. Kenapa rembulan dan bukan purnama?😕 Karna saat itu fase bulan sedang tidak berada dalam fase purnama. Tetapi JPR kali ini sangat luar biasa spesial. Karna JASTRO tidakmengadakan JPR di Jember. Tetapi di Bondowoso.🎊 Wahh mana nih suaranya sobat ambyar?? Eh salah.. sahabat astro Bondowoso??
Are You ready untuk melihat keseruan teman-teman JASTRO di Bondowoso??



Check this out!

Suasana sharing ilmu astronomi saat menunggu Bulan muncul


Teleskop telah selesai dirakit sekitar pukul 19.00 WIB dan keadaan langit pun masih tertutup rona awan tipis nan romantis itu. Sama seperti kata-katanya do’i yang bikin meleleh itu. Tetapi meski begitu teman-teman JASTRO tetap antusias untuk menanti warga Bondowo yang ingin mengetahui lebih dalam soal Astronomy. Pengamatan kali ini bertempat di Alun-Alun Bondowoso dan sampai jam 21.00 si pemeran utama tak kunjung menampakkan dirinya.

Meski tak mendapat foto bulan, tetapi acara pengamatan ini semakin istimewa dengan diadakannya sharing dengan salah satu siswa dari SMA Tenggarong Bondowoso yaitu Nabila.

Acara JASTRO juga terus berlanjut setelah selesai sharing. Dan mungkin diantara kalian juga sudah banyak yang tahu kalau tanggal 14 Desember 2019 kemarin merupakan puncak dari hujan meteor geminids. Untuk yang belum tau.. Kenapa dan apa sih hujan meteor geminids itu? Kenapa kok sepertinya istimewa dan sangat dinantikan sekali?

 
Foto : Sumber stellarium (titik meridian humet geminids di rasi Geminids)


Sebenarnya, hujan meteor tidak hanya sekali saja dalam setahun. Ada beberapa hujan meteor yang sangat istimewa. Diantaranya hujan meteor Orionid, Leonids dan Lyrids juga Geminids salah satunya. Lalu? Istimewanya dimana?? Oke,oke santai.. biar mimin jelasin duluu...



Hujan meteor sendiri adalah peristiwa jatuhnya meteor dengan jumlah yang lebih banyak atau lebih dari satu sehingga mirip seperti hujan yang turun. Hujan meteor geminids merupakan hujan meteor yang berasal dari arah rasi bintang Gemini.

Ada beberapa proses yang terlibat selama hujan meteor Geminids. Diantaranya prosesnya adalah :
1.   1. 3200 Phaethon melintas didekat Bumi.
    3200 Phaethon merupakan sebuah nama asteroid. Asteroid ini memiliki induk yang bernama
    Asteroid Apollo yang orbit edarnya lebih dekat dengan matahari jika dibanding dengan asteroid
    lain. Dan, asteroid Apollo ini merupakan induk dari fenomena hujan geminids yang terkenal itu.
          Benda-benda langit tersebut menabrak lapisan atmosfer bumi hingga menimbulkan kilatan-kilatan
         cahaya.
2. Kilatan-kilatancahaya inilah yang disebut dengan meteor. Dan apabila frekuensi munculnya semakin banyak,maka terlihat seperti hujan meteor yang selama ini kita kenal dan kita tunggu itu.

Dan guys,, Hujan meteor Geminids ini bukan merupakan hal baru ya.. Hujan meteor geminids ini telah terjadi sejak zaman dahulu. Untuk waktu kemunculan hujan meteor ini memang selalu diakhir tahun. Mungkin ini juga bisa menjadi alternatif lain agar kalian yang jomblo tidak kesepian untuk menyonsong tahun baru dan memulai semangat yang terbaharukan lagi.

Itu sekilas materinya, nah.. JASTRO juga ga mau kalah nih untuk ngamat hujan meteor geminids ini. Pada kesempatan kali ini, teman –teman JASTRO mencoba eksplore tempat baru yang sebelumnya belum perna kesana. Teman-teman JASTRO pergi ke daerah Bondowoso, tepatnya di daerah Kembang, Bondowoso yang tidak jauh dari rumah anggota JASTRO sendiri yaitu Hairlinda Arini Agustin. Yang biasa di sapa “Mbak Hair” oleh teman-teman JASTRO.

Meski keadaan langit saat itu kurang bersahabat, tapi tak mengurangi semangat teman-teman JASTRO untuk menikmati langit malam bertabur bintang dan dihiasi dengan hujan meteornya. Waktu telah menunjukkan sekitar pukul 23.00 WIB dan sang langitpun masi tetap sama bermuram. Sama seperti dia yang kalau lagi ngambek minta nya dibelikan permen kapas.
Langit mungkin memang tak mengizinkan kita untuk melihat indahnya hujan meteor geminids. Tapi bonusnya, teman-teman JASTRO bisa pergi ke P28. P28 merupakan wilayah perbukitan yang berada diwilayah Dadapan, Bondowoso yang memiliki bentang alam yang sangat eksotis sekali.

Nah untuk kalian yang penasaran cerita apalagi yang akan di ukir oleh teman-teman JASTRO, tetp stay tune untuk terus membaca blog kami dan jangan lupa follow Instagram JASTRO di @JemberAstronomy dan untuk Twitter juga dengan nama yang sama @JemberAstronomy. Jangan lupa kalau di twitter harus pakek tanda @ ,jangan seperti dia yang selalu lupa juga bahwa kalian Cuma teman :’) . Nah untuk kalian yang menggunakan FB saja sebagai andalan sosmed yang ciamik banget. JASTRO juga hadir di FB untuk menjawab rasa penasaran kalian soal Astro itu, yaitu dengan nama Jember Astronomy Club.


Seperti biasa, terimakasih sudah membaca postingan ini dan jangan lupa difollow sosmednya JASTRO untuk lebih mengangkasa lagi.

Salam Astronomi. Semangat membumikan Astro bersama JASTRO.





Tambahan : Special moment saat pengamatan rembulan kemarin, ini dia para jiwa jiwa tangguh di JASTRO