Sabtu, 22 November 2014

Pengamatan Gerhana Bulan Total 8 Oktober 2014

Gerhana bulan total merupakan suatu peristiwa dimana bulan tertutup total oleh bayangan bumi. Pada posisi ini bulan berada pada satu garis lurus dengan bumi dan matahari atau bulan sedang beroposisi dengan matahari. Namun tidak semua oposisi bulan dengan matahari dapat menghasilkan gerhana bulan karena kemiringan bidang orbit bulan terhadap bidang ekliptika sebesar 5 derajat. Dengan begitu gerhana bulan, terutama gerhana bulan total hanya dapat terjadi dalam waktu-waktu dan tempat-tempat tertentu saja. Pada tanggal 8 Oktober 2014 ini kita patut berbesar hati karena Indonesia terutama Indonesia bagian barat dapat melihat gerhana bulan total. Untuk menyambut fenomena astronomi yang bisa dibilang langka ini, Jember Astronomy Club yang kembali bekerja sama dengan Astronomy Club HIMAFI NEUTRON mengadakan pengamatan Gerhana Bulan Total (GBT). Berlokasi di Lapangan depan Perpustakaan Pusat Universitas Jember, pengamatan dimulai pukul 18:30 WIB. 

Selama 1,5 jam pengamatan dilaksanakan dengan jumlah peserta yang tak terduga banyaknya. Sungguh apresiasi yang luar biasa bagi Jember Astronomy Club selaku Astronomy Club baru kembali aktif di kabupaten Jember. Peserta mulai berkumpul di lapangan depan Perpustakaan Pusat Universitas Jember mulai pukul 17:30 WIB dan semakin malam semakin padat. Tercatat lebih dari 100 peserta yang mengikuti pengamatan ini, mulai dari pelajar SMA sampai umum. Pengamatan ini dibagi menjadi dua sesi, yakni sesi pembekalan materi tentang gerhana bulan dan sesi pengamatan menggunakan teleskop secara langsung. 

Para peserta banyak yang terheran-heran dengan penampakan gerhana bulan kali ini yang terlihat merah darah. Mereka pun banyak yang bercerita tentang mitos-mitos yang ada di masyarakat sekitar tentang bulan berdarah. Sebenarnya penampakan bulan saat itu dapat dijelaskan secara fisis atau secara realita tanpa unsur mitos. Gerhana bulan saat itu berpusat di daerah sekitar samudera pasifik, sehingga daerah-daerah yang ada diluar lingkaran pasifik bulan tidak akan semerta-merta hilang akibat tertutup bayangan bulan melainkan cahaya matehari yang merambat melalui atmosfer bumi memancarkan cahayanya pada sudut tertentu sehingga dapat menimbulkan warna pada bulan, mulai dari warna coklat gelap sampai merah darah.

Ternyata tak hanya para pelajar dan umum yang berasal dari disiplin ilmu alam saja yang tertarik pada pengamatan gerhana bulan kali ini, melainkan beberapa siswa SMA yang berasal dari disiplin ilmu sosial pun tertarik. Mereka beranggapan bahwa untuk menyukai sesuatu tak harus berasal dari disiplin ilmu yang sama atau untuk menyukai sesuatu kita tak harus bisa dari awal namun dengan suka itu kita akan tahu. Benar-benar pengalaman yang sangat menakjubkan. 

Kami berharap dengan selesainya acara ini dapat menginspirasi teman-teman, Gus dan Ning sekalian untuk lebih berprestasi dan terus menambah pengetahuannya. Untuk mengetahui sesuatu kita tak mesti menyukainya, tapi jika kita menyukai sesuatu maka kita akan dapat menyukai sesuatu itu. Jadi, jangan pernah berhenti untuk mencari tahu tentang sesuatu yang kita sukai. Terima kasih sudah mengikuti even Gerhana Bulan Total Jember Astronomy Club kali ini. 

Salam Astronomi :)