Rabu, 13 Juli 2022

METEOR : Pengertian, Penyebab, dan Jenis Kejadiannya

Gambar 1. Ilustrasi Meteor

            Saat kita melihat langit malam, terkadang kita dapat menemukan seberkas cahaya yang bergerak indah sekali lalu menghilang. Kebanyakan masyarakat mengakatan hal tersebut adalah bintang jatuh (shooting star) dan apabila kita melambungkan doa pada saat itu terjadi dipercaya doanya akan terkabul segera. Nama yang diberikan masyarakat pada benda tersebut tak sepenuhnya benar. Karena pada faktanya seberkas cahaya yang tampak seolah olah jatuh tersebut bukanlah sebuah bintang, melainkan sebuah meteorid yang masuk ke dalam atmosfer bumi.

            Sebelum membahasnya lebih dalam, kita terlebih dahulu harus mengetahui beberapa kata kunci yang nantinya akan menjadi pembahasan utama dalam artikel ini. Setidaknya terdapat 3 kata kunci yang harus kita tahu agar tidak tertukar pengertian yang satu dengan yang lainnya, yaitu: meteorid, meteor, dan meteorit. Sekilas istilah-istilah tersebut memiliki pengucapan yang mirip, namun memiliki makna yang berbeda meskipun masil berhubungan satu dengan yang lain.

Gambar 2. Perbedaan Meteoroid, Meteor, dan Meteorit

            Meteorid merupakan serpihan-serpihan baik berupa debu, batu, atau es yang berada di luar angkasa dan tidak memiliki orbit yang tetap. Debu dan batu halus berasal dari pecahan pecahan planet, satelit, atau asteroid yang kebanyakan berada di antara planet Mars dan Jupiter. Sedangkan serpihan es yang ada biasanya berasal dari bekas-bekas materi yang ditinggalkan oleh komet ketika melintas dekat dengan matahari yang memotong orbit revolusi Bumi.

            Meteorid inilah yang menjadi penyebab utama adanya berkas cahaya yang dikenal sebagai bintang jatuh. Sampai di sini, kita tahu bahwa penyebab terjadinya bintang jatuh bukanlah sebuah bintang dan tak hanya terbatas pada sisa materi yang ditinggalkan oleh komet saja, namun juga berasal dari debu-debu halus atau batuan sisa dari pembentukan tata surya.

            Istilah selanjutnya adalah Meteor. Meteor merupakan lintasan cahaya terang yang ada di langit yang disebabkan oleh masuknya meteorid ke atmosfer bumi.  Meteor dapat diamati dengan mata telanjang karena kecerahannya yang tinggi. Biasanya, meteor teramati memiliki ekor bercahaya yang mengikutinya.

            Meteor hanya dapat diamati secara singkat, rata-rata cahayanya dapat bertahan paling lama antara 0,1 dan 0,8 detik. Meteor juga memiliki ukuran dan kecerhan yang bermacam macam, jika kecerahannya melebihi kecerahan planet venus, maka meteor itu disebut dengan istilah fireball (bola api). Tak semua meteor habis dan menghilang di lapisan atmosfer. Terdapat beberapa kejadian saat materi meteor ini menembus atmosfer dan jatuh ke permukaan bumi. Meteor yang berhasil masuk dan jatuh ke permukaan bumi ini disebut dengan Meteorit.

            Ada beberapa penyebab mengapa sebuah meteorid dapat memancarkan cahaya ketika memasuki atmosfer Bumi. Secara sederhana dapat dijelaskan sebagai berikut. Pada saat memasuki atmosfer bumi, meteorid memiliki kecepatan yang sangat tinggi dengan kisaran kecepatan sebesar 11000 m/s sampai 72000 m/s dan pada kecepatan tertentu mengalami gerak jatuh bebas hingga menumbuk bumi.

Gambar 3. Warna Meteor berdasarkan komposisi kimia yang terusun didalamnya

            Kebanyakan meteor muncul pada lapisan atmosfer dengan ketinggian antara 80 km sampai 110 km, di mana pada ketinggian tersebut kerapatan udara di atmosfer cukup tinggi dan memungkinkan terjadinya proses ablasi yang dilanjutkan dengan pembakaran meteri penyusun meteorid sehingga menghasilkan jejak pijar yang dapat terlihat oleh mata.            

            Ablasi dan pembakaran materi dari meteorid ini disebabkan oleh adanya tekanan ram, yaitu tekanan yang dihasilkan dari benda yang bergerak dengan kecepatan supersonik atau hipersonik di dalam medium fluida (gas atau cairan). Tekanan ram ini mengasilkan gaya hambat yang besar terhadap sebuah benda dan berefek pada terjadinya ablasi serta pembakaran pada sebuah benda yang melewati medium tersebut.

            Ablasi dan pembakaran yang terjadi menimbulkan jejak gas pada atmosfer dan akan tampak sebagai semburan cerah (flare). Menariknya, semburan gas yang dihasilkan oleh meteor dapat menghasilkan warna yang berfairasi. Perbedaan warna yang ada, ditentukan oleh partikel inti yang membentuk sebuah meteor dan plasma udara yang memanaskannya.

            Meteor yang berwarna oranye-kuning, menunjukkan adanya kandungan natrium dalam meteoroid tersebut. Warna kuning berarti mengandung besi, warna biru-hijau berarti mengandung magnesium, warna ungu mengandung kalsium, warna merah mengandung nitrogen dan oksigen.

            Dilihat dari intensitas terjadinya, meteor dibagi menjadi dua. Pertama, meteor sporadik/sporadis. sporadik secara bahasa berarti tidak tentu; kadang kala; kadang-kadang. Dalam hal ini, sporadik dapat kita artikan sebagai kejadian meteor yang intensitasnya jarang, tidak berjumlah besar, dan waktu terjadinya tidak menentu. Bisa jadi kejadian meteor sporadik ini terjadi setiap hari.

Gambar 4. Hujan Meteor tahun 1998

            Kedua, hujan/badai meteor. Dinamakan dengan istilah hujan/badai meteor dikarenakan kuantitas meteor yang terjadi pada suatu saat tertentu sangat tinggi. Hujan meteor terjadi ketika bumi melintasi orbit sebuah komet yang meninggalkan materi-materi sisa pada orbitnya. Masuknya Bumi ke dalam orbit sebuah komet dapat terjadi karena lintasan komet saat mengelilingi Matahari berbentuk lebih elips dan lebih panjang, sehingga pada saat tertentu orbit bumi akan bersinggungan dengan orbit komet tersebut.

            Karena proses kejadiannya yang berhubungan dengan persinggungan lintasan orbit antara Bumi dengan sebuah komet yang sama-sama mengitari Matahari. Maka kejadian hujan meteor ini dapat diperhitungkan dan dapat berulang setiap tahun. Biasanya, para ilmuan merangkum kejadian tersebut dalam sebuah katalog tahunan.

            Seperti, Katalog Jenniskens (1994) yang di dalamnya merangkum 50 hujan meteor tahunan, Katalog Brown (2008) di dalamnya terangkum 45 hujan meteor tahunan, serta Katalog Jenniskens yang diperbarui (2016) yang merangkum setidaknya 70 dari 95 hujan meteor tahunan yang dianggap established oleh International Astronomical Union (IAU). Dalam katalog-katalog itu, setiap kejadian hujan meteor diberikan nama sesuai dengan nama konstelasi radian (koordinat arah pancaran) hujan meteor tersebut muncul. Misal, hujan meteor Perseids diambil dari nama rasi bintang Perseus, hujan meteor Eta Aquarid berasal dari konstelasi Aquarius tepatnya di bintang Eta Aquarii. dsb.

Referensi : 

Alfatah, Arif, Model Sederhana Gerak Meteor di Atmosfer, Jurnal Berkala MIPA, Vol. 24, No. 2, 2014.

Diktat Perkuliahan, Meteor, Meteorid, dan Meteorit, Ikhlasul-pgsd-fip-uny/iad.

Djamaluddin, Thomas, Pengembangan Model Fluks Mikrometeorid dari Data Meteor Wind Radar, Jurnal LAPAN, Vol. 1, No. 4, 2006, http://jurnal.lapan.go.id/index.php/majalah_sains_tekgan/article/view/466.

Fadhilah, Nur, dkk, Model Gerak Sederhana Gerak Meteor di Atmosfer yang Jatuh Tegak Lurus Terhadap Permukaan Bumi, Jurnal Prisma Fisika, Vol. II, No. 3, 2014.

http://bahasasastra.kemdikbud.go.id/glosarium/?row=939

http://kateglo.com/?mod=dictionary&action=view&phrase=ablasi

http://kk.sttbandung.ac.id/id3/2-3042-2940/Tekanan-Ram_100375_kk-sttbandung.html

https://www.dictio.id/t/apa-yang-anda-ketahui-tentang-meteor/61615/2

International Meteor Organization, 2022 Meteor Shower Calendar. https://www.imo.net/2022-meteor-shower-calendar/.

Priyatikanto, Rhorom, Dampak Hujan Meteor pada Kemunculan Lapisan E-Sporadis di Atas Sumedang, Jurnal LAPAN, Vol. 14, No. 2, 2017, http://jurnal.lapan.go.id/index.php/jurnal_sains/article/view/2533.

Ten Facts About Meteors, NASA, https://www.nasa.gov/pdf/741990main_ten_meteor_facts.pdf.


Writter : Fajri Zein

Editor : Venus Juan


VIDEO SELENGKAPNYA KLIK DISINI


-----------------------------------------------------------------------------------------------------

NEXT EVENT : (DONE) 

Belajar Bareng Jastro (BBJ) 2022

Tema Meteor..

17 Juli 2022, 19.00 WIB - Selesai

Speaker M. Fajri Zein

Anggota Jastro Only..